Minggu, 04 Maret 2018

Salam revisi

Jumat pagi ini aku ditemani oleh tumpukan buku, laptop dan smartphone. Entah kenapa mereka begitu setia bersamaku. Menemani hari hari ku dikala senang ataupun sedih. Kali ini bukannya aku mau mendeskripsikan kehidupan yang terlihat sok sibuk, sama sekali bukan. Aku hanya ingin mendeskripsikan betapa kalutnya hati ini, yang harus selalu berjibaku dengan tumpukan buku dan laptop. Tapi demi tugas akhir, aku rapopo.

Aku jadi teringat akan 4 tahun yang lalu.  Masa masa dimana aku mengerjakan tugas akhir yaitu skripsi. Aku tak menyangka sudah melaluinya dengan begitu cepat. Padahal dulu aku pikir itu tidak akan berujung. Hari hari yang kulalui penuh drama saat itu, ditambah dengan usiaku yang masih kategori labil. Rasanya dunia mau runtuh. Apalagi melihat postingan blog yang ku tulis pada masa-masa itu. Menggelikan kalau dibaca pada saat ini, tapi sungguh itu sangat memilukan pada masanya. Mungkin kalau dituliskan ceritanya membutuhkan waktu yang lama, tapi sebaiknya aku simpan dimemori otak ku, demi terjaganya nama baik yang bersangkutan denganku. Daripada cerita aibnya orang lain *eh.. Singkat cerita, aku lulus tepat waktu pada saat itu walau dengan perjalanan yang berliku-liku. Dengan cepatnya aku mengejar ketinggalan dari teman-temanku, seperti valentine rossi mungkin hihi



Finally aku bisa wisuda bareng sahabatku, bareng teman-teman seangkatan yang lainnya juga. Sungguh itu hal yang sangat aku impikan dari awal kuliah. Saat itu rasanya terharu, seneng dan rasa gak percaya. Jangankan diriku, teman-temanku pun tak menyangka aku bisa wisuda bareng mereka. Seperti keajaiban yang diciptakan Tuhan untukku. Apalagi wisudanya ditanggal yang bisa ku ingat seumur hidupku, yaitu tanggal 27 September 2014. Fyi aja nih, dikampus ku nama gedung untuk wisuda itu yaa tanggal wisudaku. Jadi kalau lupa kapan wisudanya, ya tinggal liat gedung itu aja deh..
                                         Image result for gedung gor 27 september unmul

Setelah wisuda aku menjalani hidup layaknya orang-orang, kerja kerja dan kerja….hingga akhirnya aku memutuskan untuk belajar dibangku perkuliahan lagi. Yaa, aku melanjutkan kuliah pascasarjana dengan jurusan yang linear saat s1 dulu.
Dan sepertinya kali ini aku merasakan sindrom dunia mau runtuh untuk kali kedua. Gimana gak berasa runtuh cobaaa…, disaat teman-teman sekelas dengan mudahnya revisi proposal tesis dan langsung di acc sama dosennya, dan tanpa diperiksa pula, LAH aku…?? Aku harus revisi berulang ulang kali untuk mendapatkan acc dari dosen. Revisinya pun gak mudah hiksssss fyi aja nih, aku dapat dosen pembimbing yang mungkin bisa dibilang perfectionist. Jadi kalau kalimat rancu atau referensinya kurang langsung disuruh revisi. Padahal dibanding temen-temen yang lain, referensiku sudah lumayan banyak *alasan. Tapi tetap aja harus revisi lagi, lagi dan lagi. Coba kalau teman-teman yang lain gak gitu dosen pembimbingnya !

Terkadang disatu sisi aku mau ngeluh sengeluh-ngeluhnyaaaa, kadang mau galau segalau-galaunyaaa, kadang lagi aku mau menyerah…………tidak, aku tak sanggup *lambaikan tangan ke kamera*
Tapi asal kamu tau, disisi lain aku sangat bersyukur dapat dosen pembimbing seperti beliau. Sungguh, aku tak bohong. Bahkan sebelum nama beliau dituliskan di SK untuk jadi dosen pembimbingku, aku sudah berharap semoga beliau saja yang nanti jadi dosen pembimbingku. Karena beliau teliti, pintar, cerdas dan mampu membimbing mahasiswanya untuk jadi baik dan lebih baik. Mungkin bisa dibilang Perfect. Tapi karena dimataku beliau itu “perfect” , aku jadi minder, seriusan…aku berasa remahan gaben didepan beliau *halahh,. Jatuhnya tuh malah takut karena terlalu minder. Serba salah ye haha

Kali ini walaupun dunia berasa mau runtuh, setidaknya aku bersyukur karena Tuhan memberikan apa yang aku inginkan dan butuhkan. Dari keinginanku untuk kuliah lagi beserta dapat dosen pembimbing yang super. Mungkin kamu akan berpikir betapa absurdnya aku. Aku mengeluh dan bersyukur pada saat bersamaan. Tapi inilah aku…selalu ada nilai plus dan minus dimataku.
Alhamdulillah jumat pagi ini membuatku bersyukur untuk hal yang sempat ku keluh kesahkan. Walau badan ini sedang tidak enak, aku berharap moodku selalu enak untuk revisi. 

Salam revisi kakakkk ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar